Postingan

Featured Post

Bapak & Orang-orang yang Tuhan Hadirkan

Bulan September 2021, Melanoma Malignant yang tumbuh di bagian telapak kaki bapak perlahan mengalahkan bapak. Padahal, sebelumnya, bapak masih bisa berkebun, berjualan sirih, menjadi jubir di acara-acara adat karena bapak masih lebih kuat dari penyakit paling buruk itu. Waktu itu, bapak memilih untuk tidak ke Rumah Sakit lagi dengan alasan tidak ingin menyusahkan kami, anak-anak. Kakak-kakak sudah berkeluarga, punya suami, istri dan anak dengan beban tanggung jawab yang tentunya lebih besar. Dari 6 orang bersaudara, hanya saya yang belum berkeluarga tetapi saya punya tanggung jawab harus mengerjakan apa yang selama ini beta doakan, pulang kampung dan sebagainya. Bapak memilih mati daripada cucu-cucunya ditinggalkan karena harus urus dia, bapak memilih saya tetap di kampung daripada harus tinggalkan kampung dalam waktu yang lama, tinggalkan O'of Tilun yang saya wujudkan bersama bapak untuk mengurus bapak, menimbulkan dilema dalam diri bapak. Karena pilihan pengobatan hanya bisa dila

Lirik Lagu Kua Tuaf - Sius Otu

KUA TUAF Penyanyi: Sius Otu E . . . Kua tuafa ma son tuaf an bi Soe TTS Ele le . . . Tiup ana nako Oinlais kaul ho msit lo fiun kalai E . . . Kua tuafa ma son tuaf an bi Soe TTS Ele le . . . Tiup ana nako Oinlais kaul ho msit lo maput ai fla Kalu nek mu nsae man sanut tup mam fenat am sai an saom Mim nau man kaut lo am kol-koil Mnen au han kut lo mi mof nu E . . . Mituin kau neu au kuan Soe E . . . Kua tuafa ma son tuaf An bi Soe Soe Baun E . . . Kua tuafa ma son tuaf An bi Soe Soe Baun Ele le . . . Tiup ana nako Oinlais kaul ho msit lo fiun kalai E . . . Kua tuafa ma son tuaf An bi Soe Soe Baun Ele le . . . Tiup ana nako Oinlais kaul ho msit lo maput ai fla An saot mofut bi nek sin tilu Sin tiul man kau hi nek men mof Kaul him lomit ta fena kuan Pah Onam Banam Oenam E . . . Sonbilo maput ai fla E . . . Kua tuafa ma son tuaf Pah Onam Banam Oenam

Lokasi Terisolasi, Tempat Paling Nyaman Bagi Suku Dawan (Timor)

Gambar
Rumah merupakan tempat paling baik untuk benar-benar menikmati kehidupan yang nyaman, tempat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga, dan tempat untuk menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemilihan tempat atau lokasi pembuatan rumah pun diperhatikan. Kebanyakan orang memilih membuat rumah di lokasi yang sudah banyak penghuni, selain agar tidak merasa kesepian, ada interaksi sosial setiap hari dengan orang lain. Memang ada yang memilih tinggal menyendiri; di hutan, di kebun dan lain sebagainya. Akan tetapi, keputusan tersebut bukan berarti tanpa alasan. Semua keputusan mengenai pemilihan lokasi pembuatan rumah punya alasan tersendiri. Lokasi t empat tinggal beberapa suku Misalnya Suku Korowai di Papua yang ditemukan pada 35 tahun yang lalu. Mereka membangun rumah di dahan pepohonan yang cukup tinggi. Tujuannya agar terhindar dari binatang buas dan juga gangguan dari roh jahat “laleo” atau iblis yang kejam. Sama halnya dengan Suku Korow

Alu Mama, Simbol Laki-laki Suku Dawan (Timor)

Gambar
Ada banyak aksesori yang digunakan oleh masyarakat Suku Dawan (Timor) di dalam adat. Pada  umumnya, aksesoris perempuan berbeda dengan aksesoris laki-laki. Tentunya, perbedaan-perbedaan aksesoris ini menunjukkan tidak ada aksesori tanpa arti atau makna. Semua yang digunakan sebagai simbol laki-laki atau perempuan. Misalnya masyarakat Papua menggunakan koteka dan rok rumpe, tas noken, kalung dari gigi anjing dan sebagainya memiliki makna tersendiri. Selain itu, ada pakaian adat Jawi Jangkep dari Jawa Tengah dengan berbagai macam aksesorisnya yang digunakan oleh kaum pria. Pada artikel ini, saya akan membahas tentang "Alu Mama", salah satu aksesoris paling penting bagi laki-laki Suku Dawan (Timor). Alu Mama terdiri dari dua kata yaitu Alu dan Mama. Alu berarti tas atau saku tergantung pada percakapan, baju saku atau celana bisa disebut sebagai alu dan tas pun bisa disebut dengan alu. Sementara Mama dari kata Mamat yang berarti sirih, pinang, kapur dan tembakau. Kadang kal

Afiks dan Metatesis dalam Tata Bahasa Dawan (Timor)

Gambar
Penulis: Neno Anderias Salukh Dalam Ilmu Linguistik, afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar akan mengubah makna gramatikal kata tersebut. Misalnya dalam tata bahasa Indonesia, kata "harap" jika ditambahkan "ber" (afiks) akan berubah menjadi "berharap" dengan makna gramatikal yang berbeda. Afiks lebih familiar ditelinga orang dengan sebutan imbuhan atau bubuhan yang terdiri dari prefiks, infiks, konfiks dan sufiks. Prefiks adalah awalan, sufiks adalah akhiran infiks adalah sisipan dan konfiks gabungan antara prefiks dan sufiks. Afiks dalam Tata Bahasa Dawan tidak sebanyak afiks dalam Tata Bahasa Indonesia tetapi memiliki perbedaan. Dalam Tata Bahasa Dawan, afiks digunakan pada kata kerja (verba) dan juga bergantung pada kata ganti orang yang digunakan. Afiks-afiks tersebut adalah "U", "Ta", "Mu", "Mi", "Na" yang merupakan prefiks dan "Na-an" merupakan konfiks seda

Minum Sopi, Tradisi Suku Dawan (Timor) yang Disalahgunakan

Gambar
Ilustrasi Sopi | baca.co.id Sopi adalah sejenis minuman keras yang dibuat dengan cara menyuling Tuak Nira (Baca: Tuak ). Nira yang dipanaskan dalam periuk tertutup dengan satu lubang lalu disambung menggunakan bambu sebagai pipa penyalur ke dalam wadah. Uap yang dihasilkan oleh nira melalui bambu mengembun menjadi cairan yang dinamakan Sopi. Biasanya, proses penyulingan dilakukan sebanyak tiga kali. Penyulingan pertama, kedua dan ketiga dengan kadar Alkohol yang berbeda-beda. Penyulingan pertama yang dikenal dengan nama "Nakaf Tua" atau "Sopi Kepala" yang memiliki kadar Alkohol lebih tinggi. Istilah yang lebih unik adalah "Bakar Menyala". Istilah ini diberikan oleh sekelompok orang karena katanya “Tua Nakaf” menghasilkan api jika dibakar. Pengakuan lainnya adalah kompilasi yang dikonsumsi, "Tua Nakaf" yang hilang yang hilang masih kompilasi. “Bakar Menyala” Diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh beberapa teman saya di Jurusan Kimia

Mengenal "Mamat", Budaya Suku Dawan (Timor) Makan Sirih Pinang

Gambar
Sirih dan pinang memiliki nilai yang sangat penting dalam sistem sosial orang Dawan "Mamat"  merupakan budaya  Atoin Meto  (Orang Timor) yang berarti makan sirih pinang. Sirih dalam bahasa  Dawan  berarti  "Manus"  dan Pinang dalam bahasa  Dawan  berarti  "Puah" . Dalam masyarakat  Dawan, "Mamat"  adalah salah satu budaya yang dilakukan setiap hari.  Mereka yang sudah ada di tingkat kecanduan yang tinggi, mereka tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak ada " Mamat"  bahkan kekurangan " Mamat " diharapkan tidak boleh terjadi. Proses makan sirih pinang adalah mengunyah pinang dan sirih dalam mulut lalu ditambah sedikit kapur sampai menghasilkan liur merah. Pinang dan sirih suka memiliki zat aditif yang berfungsi sebagai penghilang rasa kantuk dan pemberi semangat. Namun, lebih dari itu merupakan sebuah kebersamaan. Biasanya,  Puah   ma Manus (Pinang dan sirih)  digunakan sebagai suguhan bagi tamu